Makalah
Buku Besar & Buku Pembantu
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Akuntansi
Dosen : H. FADIL YAMALI SE
Disusun Oleh :
PUTRI ANGGREN 222014054
AGISTA 222014069
JERRY
XXX
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI EKONOMI AKUTANSI
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan karunia-Nya
dengan ini tugas makalah mata kuliah Sistem Akuntansi yang berjudul “Buku Besar & Buku Pembantu”
terselesaikan tepat waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’at, serta
mudah-mudahan sampailah kepada kita selaku umatnya yang beriman.
Makalah
ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Sistem Akuntansi. Penyusun
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan orang lain.
Mudah-mudahan
atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Tak ada
gading yang tak retak, Hanya pepatah itulah yang mungkin dapat menggambarkan
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan
di masa mendatang.
Harapan
penyusun semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya, serta
penyusun khususnya.
PALEMBANG 14 OKTOBER 2015
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang.................................................................................................................
1
1.2 Tujuan
Penulisan..............................................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN................................................
............................................................... 3
2.1 Karakteristik Buku Besar dan Buku Pembantu. ............................................................... 3
2.2 Pengertian Buku Besar dan Buku Pembantu................................................................... 4
2.3 Fungsi Buku Besar dan Buku Pembantu........................................................................... 5
2.4 Bentuk Buku
Besar...........................................................................................................
6
2.5 Pencatatan Ke Buku Besar............................................................................................... 8
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................... 11
3.1
Kesimpulan.....................................................................................................................
11
3.2
Saran...............................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam
sebuah buku yang dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara
kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi
maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu
daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat
pengontrol catatan dalam rekening buku besar.
Pada
perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak, penyusunan sistem
pencatatan yang mampu menjangkau dan mengawasi jalannya operasi sangat
diperlukan. Buku besar merupakan bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan.
Buku besar akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun di
dalam perusahaan. Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua yaitu: buku
besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum akan memuat data-data
akuntansi secara garis besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari
buku besar umum. Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang
dagang dan buku besar utang dagang. Hubungan antara buku besar dengan buku
pembantu sebagaimanadalam ilustrasi 2 pada halaman berikut. Antara buku besar
umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya
menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun
pembantunya. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar
di antara keduanya.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan
tentang “BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU”
BAB II
PEMBAHASAN
BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU
2.1 KARAKTERISTIK BUKU BESAR dan BUKU PEMBANTU
Menurut Mulyadi (1993 : 55) definisi buku besar (general ledger)
yaitu:
”Buku
besar merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan
meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal”.
Sedangkan
definisi buku pembantu menurut Mulyadi (1993:55) adalah:
”Buku
pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi
rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”.
Dengan demikian baik buku besar maupun buku pembantu terdiri dari rekening.
Kemudian timbul pertanyaan : apakah rekening itu ?
Rekening
adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua
bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai
alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku
berpasangan (double entry bookkeeping).
Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu
disebut dengan pembukuan (posting). Dalam sistem manual, kegiatan posting ini
memerlukan 4 tahap berikut ini :
1.
Pembuatan rekapitulasi jurnal.
2.
Penyortasian
rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
3.
Pencatatan
data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
4.
Pengembalian
rekening ke dalam arsip pada urutannya semula.
Pembuatan rekapitulasi mengawali kegiatan posting. Jika
perusahaan menyelenggarakan jurnal - jurnal khusus berkolom, kegiatan posting diawali
dengan penjumlahan kolom - kolom, dan pembuatan ringkasan data rupiah dari
kolom lain - lain dalam jurnal tersebut. Angka rupiah beserta nama dan nomor
rekening hasil kegiatan pembuatan rekapitulasi ini siap untuk ditransfer ke
rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Untuk mencatat hasil rekapitulasi tersebut, harus dilakukan penyortasian
terhadap rekening - rekening dalam buku besar, untuk mencari rekening yang
bersangkutan dengan yang tercantum dalam hasil rekapitulasi. Setelah rekening
yang dimaksud ditemukan, kemudian diambil dari arsip, diletakkan di meja untuk
disiapkan menerima posting informasi dari rekapitulasi jurnal.
Pencatatan data hasil rekapitulasi jurnal ke dalam rekening dilakukan
dengan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal (folio jurnal), dan jumlah
rupiah yang didebitkan atau dikreditkan ke dalam rekening tersebut. Setelah
kegiatan pencatatan ini selesai dilaksanakan, rekening yang bersangkutan harus
dikembalikan ke dalam arsip, pada tempatnya semula, untuk memudahkan
pencariannya kembali dalam kegiatan posting yang lain.
Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening - rekening yang
ada dalam buku besar. Selanjutnya rekening - rekening yang ada dalam buku besar
digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal.
Jika diperlukan rincian mengenai rekening tertentu dalam buku besar, maka
dibentuklah buku pembantu. Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci
dalam buku pembantu disebut dengan rekening kontrol (controlling account),
sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu, yang merupakan rincian rekening
tertentu dalam buku besar disebut dengan rekening pembantu (subsidiary account).
Data yang di-posting ke dalam buku pembantu ini diperoleh dari
dokumen sumber atau dari jurnal. Dalam ledgerless bookkeeping,
fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.
2.2 PENGERTIAN
BUKU BESAR & PEMBANTU
Buku Besar
Untuk mencatat transaksi yang berjenis jenis macamnya diperlukan formulir-formulir atau kartu-kartu khusus. Transaksi tersebut untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap jenis aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-formulir tadi dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening, perkiraan. Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (ledger).
Untuk mencatat transaksi yang berjenis jenis macamnya diperlukan formulir-formulir atau kartu-kartu khusus. Transaksi tersebut untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap jenis aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-formulir tadi dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening, perkiraan. Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (ledger).
Buku Pembantu
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang
Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara
rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku
atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary
ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu
piutang dan buku besar pembantu barang dagang.
2.3 FUNGSI BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU
Fungsi Buku Besar
Buku besar utama berfungsi untuk
mengendalikan buku besar pembantu, maksudnya jumlah saldo dari akun tertentu
dalam buku besar harus sama dengan jumlah saldo dari akun-akun yang terdapat
dalam buku pembantu. Selain itu buku besar berfungsi sebagai :
a. untuk mengikhtisarkan akibat-akibat transaksi dan
kejadian secara lengkap atas perubahan harga utang dan modal perusahaan,
b. dasar penyusunan laporan keuangan,
c. tempat pencatatan kedua setelah
jurnal dan tempat pencatatan terakhir setelah ditutup pada akhir periode.
Fungsi Buku Pembantu
Buku Pembantu berfungsi untuk mencatat
akun tertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan demikian
akun buku besar berfungsi sebagai akun kontrol sedang akun yang ada dalam buku
pembantu merupakan rincian dari akun buku besar tertentu.
Macam-Macam Buku Besar
Pembantu
Buku besar pembantu terdiri dari :
1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganan (debitur)
2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur
3. Buku Besar Pembantu Persediaan
Buku besar pembantu terdiri dari :
1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganan (debitur)
2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur
3. Buku Besar Pembantu Persediaan
Kelebihan Buku Besar
Pembantu
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
2.4 BENTUK
BUKU BESAR
Berdasarkan bentuknya buku
besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu buku besar berbentuk T (sederhana), bentuk
skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom rangkap (ganda). Pemilihan
bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang
diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan
memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar.
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling
sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan
sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di
kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun :
Kas
Kode : 101
2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut
bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah
debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro :
Nama Akun : Utang Usaha
Kode : 201
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
|
3.
Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini
digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak.
contohnya dibawah ini :
4. Bentuk
Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini
hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo
dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :
Keterangan:
1.
Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2.
Diisi penjelasan transaksi
3.
Diisi sumber posting dan halaman jurnal
4.
Diisi jumlah uang yang didebet
5.
Diisi jumlah uang yang dikredit
6.
Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit
2.5 PENCATATAN KE BUKU BESAR
Pencatatan
ke dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan
saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode
bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo
debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi
pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan
keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom
keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan
jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan
mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan
nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang
bersangkutan
Jika rekening
dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi
jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan
rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan
cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut.
Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit,
sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo
kredit.
Sebagai contoh
pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar
Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi
tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Dalam
melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat
sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai
saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari
tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang
bersangkutan.
Pencatatan
keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom
keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet
dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah
kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan
nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang
bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku
besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika
digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya
dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi
tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo
kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah
saldo kredit.
FORMULIR REKENING BUKU BESAR
Menurut Mulyadi (1993:57), di
atas sudah disebutkan bahwa rekening buku besar umumnya berbentuk T, yang
merupakan catatan akuntansi yang dibagi dua secara vertikal, sebelah kiri
disebut debit, dan sebelah kanan disebut kredit. Ada berbagai variasi bentuk
formulir rekening buku besar :
1.
Rekening dengan debit lebar (wide debit ledger).
2.
Rekening biasa (regular
ledger).
3. Rekening berkolom saldo di tengah (center balance ledger).
4.
Rekening berkolom saldo (balance ledger).
5.
Rekening ganda berkolom saldo (double ledger with balance ledger).
6.
Rekening dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ledger).
Rekening dengan Debit Lebar. Bentuk rekening ini menyediakan kolom "keterangan" pada sebelah
debit lebih lebar bila dibandingkan dengan kolom "keterangan" pada
sebelah kredit. Hal ini dilakukan karena penjelasan yang bersangkutan dengan
transaksi pendebitan lebih banyak bila dibandingkan dengan penjelasan yang bersangkutan
dengan transaksi pengkreditan, dan jika penentuan saldonya perlu dilakukan
secara periodik.
Rekening Biasa.
Bentuk rekening ini sangat luas digunakan. Rekening ini mempunyai kolom "keterangan"
yang sama lebar untuk sebelah debit maupun sebelah kredit. Umumnya rekening
buku besar menggunakan bentuk rekening ini. Buku pembantu yang menggunakan
bentuk rekening ini adalah : buku pembantu piutang dan buku pembantu utang.
Rekening Berkolom Saldo di Tengah. Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan
informasi saldo rekening setiap saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan
diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik untuk transaksi
pendebitan maupun transaksi pengkreditan. Kolom saldo diletakkan di tengah -
tengah formulir rekening. Rekening pembantu piutang dan utang umumnya
menggunakan bentuk formulir ini.
Rekening Berkolom Saldo. Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik
untuk transaksi pendebitan maupun pengkreditan, dan jika diperlukan informasi
saldo berjalan setiap saat. Kolom saldo diletakkan di sebelah kanan untuk memudahkan
penyusunan neraca sisa. Untuk menunjukkan apakah saldo yang tercantum dalam
kolom "saldo" merupakan saldo debit atau saldo kredit.
Rekening Ganda Berkolom Saldo. Bentuk rekening ini digunakan jika hanya diperlukan penjelasan singkat
untuk setiap transaksi pendebitan atau pengkreditan, jika diperlukan informasi
saldo berjalan setiap saat, dan jika rekening sangat aktif dipakai.
Rekening dengan Kolom Saldo Lama dan Saldo Baru. Rekening ini biasanya digunakan jika perusahaan
menggunakan mesin pembukuan sebagai alat postingnya.
Operasi posting dengan mesin
pembukuan memerlukan kegiatan penjemputan saldo lama (old balance pick up) untuk memungkinkan mesin pembukuan dengan
otomatis menghitung saldo baru. Oleh karena itu formulir rekening didesain
dengan menyediakan kolom - kolom saldo lama dan saldo baru untuk memenuhi
keperluan posting dengan mesin
pembukuan tersebut.
KODE REKENING
Berikut ini merupakan definisi
kode rekening menurut Mulyadi (1993:59). ”Kode adalah suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau
huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi
yang sebelumnya telah dibuat”.
Kode ini memudahkan identifikasi
dan pembedaan elemen - elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi.
Rekening-rekening
yang dibentuk dalam buku besar harus disesuaikan dengan jenis dan susunan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Biasanya laporan keuangan
yang dipakai sebagai dasar pembentukan dan penyusuna rekening-rekening buku
besar adalah neraca dal laporan Rugi Laba.
Berikut ini adalah
contoh jenis dan susunan informasi mengenai aktiva lancer didalam neraca perusahaan
manufaktur :
Kas dan bank
Investasi sementara
Piutang
Cadangan kerugian
piutang
Persediaan produk
jadi
Persediaan produk
dalam proses
Persediaan bahan
baku dan bahan penolong
Persekot biaya
Aktiva lancar lain
BUKU BESAR PEMBANTU
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger).
Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu
akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu
yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:
a. Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary),
berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor
secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang
dalam buku besar umum
b. Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger),
berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada
debitor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang
dagang dalam buku besar umum.
Sumber
pencatatan dalam buku besar pembantu adalah bukti-bukti transaksi yang
mengakibatkan perubahan baik terhadap hutang maupun piutang perusahaan.
Misalnya faktur pembelian, faktur penjualan, bukti pengeluran kas, bukti
penerimaan kas dan nota debet/ kredit. Dengan demikian dalam perusahaan
yang menyelenggarakan buku pembantu hutang dan buku pembantu piutang,
bukti transaksi yang mengakibatkan perubahan pada hutang dan piutang
dicatat dengan prosedur sebagai berikut:
a. Dicatat
dalam buku jurnal untuk dipindah bukukan ke dalam buku besar, baik
setiap pos jurnal secara individual maupun secara kolektif
b. Dicatat
ke dalam buku pembantu yang selanjutnya pada tiap akhir periode
tertentu dari data buku pembantu disusun daftra saldo. Artinya dari data
buku pembantu hutang pada akhir periode disususn daftar saldo hutang
dari data pembantu piutang disusun daftar saldo piutang.
Jika
terjadi kesalahan pencatatan baik dalam buku pembantu, saldo akun
Hutang dalam buku besar pada akhir periode harus sma dengan jumlah
hutang menurut buku pembantu hutang (daftar saldo hutang). Demikian pula
saldo akun Piutang harus sama dengan jumlah piutang menurut buku
pembantu piutang (daftar saldo piutang).
a. Pencatatan dalam Buku Pembantu Hutang
1) Tata cara mencatat bukti transaksi dalam buku pembantu hutang
Buku
pembantu hutang merupakan kumpulan akun kreditor (pihak kepada siapa
perusahaan mempunyai hutang). Bentuk akun dlam buku pembantu tidak
berbeda dengan bentuk akun besar umum. Misalnya perusahaan mempunyai
hutang kepeda PT SARI Bandung, dalam buku pembantu hutang disediakan
akun (rekening) untuk PT SARI sebagai berikut:
Nama Kreditor: SARI, PT
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
Sumber pencatatan dalam buku pembantu hutang terdiri atas:
a) Faktur pembelian
b) Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang
c) Nota debet/ kredir sebagai bukti pengembalian barabg yang dibeli dengan pembayaran kredit (retur pembelian)
Sebagai
ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu hutang,
berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan Juli
2003:
a) Data hutang kepeda kreditor pada tanggal 1 juli 2003:
Hutang kepada: PD SUMBER WARNA Rp 3.200.000,00
PD ANEKA SARANA Rp 2.600.000,00
PD KARYA MUDA Rp 2.700.000,00
Jumlah Rp 8.500.000,00
b) Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:
Pembelian kredit perlengkapan studio:
Juli 6, faktur No.SB-06 dari PD SUMBER WARNA seharga Rp 3.800.000,00
Juli 14, faktur No. K-012 dari PD KARYA MUDA seharga Rp 2.500.000,00
Juli 25, faktur No.AS-19 dari PD ANEKA SARANA seharg Rp.2.700.000,00
Jumlah pembelian kredit bulan Juli 2003 Rp 9.000.000,00
Pembayaran hutang kepada kreditor
Juli 4, bukti kas No K-701 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 2.200.000,00
Juli 10, bukti kas No K-706 kepada PD KARYA MUDA Rp. 2.700.000,00
Juli 18, bukti kas No K-716 kepada PD ANEKA SARANA Rp. 1.600.000,00
Juli 27, bukti kas No K-721 kepada PD SUMBER WARNA Rp. 1.000.000,00
Jumlah hutang dibayar dalam bulan Juli 2003 Rp. 7.500.000,00
Berdasarkan data di atas, pahami keterangan berikut ini!
· Data
hutang tanggal 1 Juli 2003, tarcatat dalam buku besar akun Hutang
sebagai saldo kredit tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp. 8.500.000,00.
Sementara rinciannya tercatat dalam buku pembantu hutang sebagai saldo
kredit tanggal 1 juli 2003 pada rekeningmasing-masing kreditor.
· Faktur pembelian dicatat sebagai berikut:
1. Semua
faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian sehingga pada 31
juli 2003 akun perlengkapan Studio didebet dan akun Hutang usaha
dikredit Rp.9000.000,00
2. Masing-masing faktur pembelian dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan.
· Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran hutang dicatat sebagai berikut:
1. Bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran hutang berjumlah Rp. 7.500.000,00.
Jumlah tersebut dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas dengan
mendebet akun Hutang usaha dan kredit akun.Kas masing-masing Rp.
7.500.000,00
2. Masing-masing bukti pengeluaran kas dicatat dalam buku pembantu hutang dengan mendebet rekening kreditor yang bersangkutan.
Setelah
dicatat seperti di atas, akun Hutang usaha dalam buku besar dan
rekening-rekening kreditor dalam buku pembantu hutang tampak sebagai
berikut:
BUKU BESAR
Akun:
HUTANG
USAHA
No.221
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8.500.000
|
Juli 31
|
Posting
|
JPb-1
|
-
|
9.000.000
|
-
|
17.500.000
|
Juli
31
|
Posting
|
JKK-1
|
7.500.000
|
-
|
-
|
10.000.000
|
Perhatikan akun hutang Usaha di atas:
1. Dalm
kolom refrens (Ref) ditulis JPb-1 dan JKK-1 anggap transaksi dicatat
dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing
diposting dari buku jurnal pembelian (JPb) halaman 1 dan buku jurnal
pengeluaran kas (JKK) halaman 1.
2. Akun
hutang usaha diatas pada 31 Juli 2003 nenunjukkan saldo kredit Rp.
10.000.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut
buku pembanTu hutang pada tanggal yang sama.
SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU HUTANG
Nama Kreditor : ANEKA SARANA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.600.000
|
Juli 18
|
Faktur No. K-716
|
JKK-1
|
1.600.000
|
-
|
-
|
1.000.000
|
Juli
25
|
Faktur No. AS-19
|
JPb-1
|
-
|
2.700.000
|
-
|
3.700.000
|
Nama Kreditor : KARYA MUDA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.700.000
|
Juli 10
|
Faktur No. K-702
|
JKK-1
|
2.700.000
|
-
|
-
|
-
|
Juli 14
|
Faktur No. K-012
|
JPb-1
|
-
|
2.500.000
|
-
|
2.500.000
|
Nama Kreditor : SUMBER WARNA, PD
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.200.000
|
Juli 4
|
Faktur No. K-701
|
JKK-1
|
2.200.000
|
-
|
-
|
1.000.000
|
Juli 6
|
Faktur No. SB-06
|
JPb-1
|
-
|
3.800.000
|
-
|
4.800.000
|
Juli 27
|
Bukti No. K-721
|
JKK-1
|
1.000.000
|
-
|
-
|
3.800.000
|
2) Penyusunan daftar saldo hutang
Dari data buku pembantu hutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat Daftar SaldoAdvertising
DAFTAR SALDO HUTANG
Tanggal 31 juli 2003
Nomor
|
Nama Kreditor
|
SALDO
|
1
|
PD ANEKA SARANA
|
Rp. 3.700.000,00
|
2
|
PD KARYA MUDA
|
Rp. 2.500.0000,00
|
3
|
PD SUMBER WARNA
|
Rp. 3.800.000,00
|
JUMLAH
|
Rp.10.000.000,00
|
Daftar
saldo hutang di atas menunjukkan data jumlah hutang SARI Advertising
menurut buku pembantu hutang pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp.
10.000.000,00. Jumlah tersebut sama dengan saldo kredit akun Hutang
usaha dalam buku besar di muka.
3) Pencatatan selisih saldo akun hutang
Dalam
hal terjadi selisih antara saldo akun Hutang dengan jumlah hutang
menurut buku pembantu hutang, selisih bisa terjadi akibat kesalahan
mencatat transaksi dalam buku jurnal atau kesalahan mencatat dalam buku
pembantu hutang. Kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal harus
dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum.
Kesalahan mencatat dalam buku pembantu harus dibetulkan dalam buku
pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening kreditor yang
bersangkutan
Sebagai ilustrasi
Saldo
akun hutang usaha pada tanggal 31 juli 2003 sebesar Rp. 35.500.000,00,
sementara jumlah hutang menurut buku pembantu hutang pada tanggal yang
sama sebesar Rp. 36.000.000,00. Dengan demikian terdapat selisih
Rp.500.000,00. Setelah diteliti, selisih timbul akibat kesalahan
mencatat faktur PD LIBRA No. L-225 untuk pembelian perlengkapan service
seharga Rp. 2.750.000,00, dicatat dalam buku jurnal pembelian dengan
jumlah Rp. 2.250.000,00.
Transaksi
pembelian kredit dicatat pada akun Hutang Usaha sisi kiri kredit. Harga
faktur pembelian sebesar Rp. 2.750.000,00 dicatat dalam jurnal
pembelian dengan jumlah Rp. 2.500.000,00. Artinya akun hutang Usaha
trelalu rendah di kredit sebesar Rp. 500.000,00. Di sisi lain, akun
perlengkapan service juga terlalu di debet sebesar Rp. 500.000,00.
Koreksi kesalahan tersebut dibuat jurnal koreksi untuk menambah sisi
debet akun perlengkapan service dan menambah sisi kredirt akun hutang
usaha yatu sbagai berikut:
JURNAL UMUM
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||
Juli 31
|
Perlengkapan service
Hutang Usaha
|
Rp. 500.000,00
-
|
-
Rp. 500.000,00
| |
Setelah pos jurnal di atas diposting ke dalam buku besar, akun Hutang Usaha menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 36.000.000,00
b. Pencatatan dalam Buku Pembantu Piutang
1) Tata cara mencatat transaksi dalam buku pembantu piutang
Pada
dasarnya sama dengan cara-cara pencatatan dalam buku pembantu hutang.
Bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang meliputi faktur
penjualan, bukti penerimaan kas untuk penerimaan tagihan (piutang),
nota debet/ kredit sebagai bukti retur penjulan atau pengurangan harga
Sebagai
ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu piutang,
berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan juli
2003:
a) Data piutang (tagihan) kepada debitor pada tanggal 1 Juli 2003:
Piutang pada: PD SINAR MOTOR Rp. 6.400.000,00
PT BUANA FILM Rp. 5.700.000,00
Jumlah Rp. 12.100.000,00
b) Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai berikut:
Juli 5, faktur No. S-06 kepada PT NUSANTARA seharga Rp. 4.300.000,00
Juli12, faktur No. S-07 kepada PD JAYA MOTOR seharga Rp. 5.500.000,00
Juli, 24, faktur No. S-08 kepada DIAN THEATER seharga Rp. 5.700.000,00
Jumlah penjualan kredit bulan Juli 2003 Rp. 15.500.000,00
Penerimaan piutang dari debitor:
Juli 4, bukti kas No. M-705 dari PD SINAR MOTOR Rp. 5.000.000,00
Juli 10, bukti kas No. M-709 dari PT BUANA FILM Rp. 5.700.000,00
Juli 14, bukti kas No. M-715 dari PT JAYA MOTOR Rp. 3.000.000,00
Juli 27, bukti kas No. M-724 dari DIAN THEATER Rp. 4.000.000,00
Jumlah piutang diterima dalam bulan Juli 2003 Rp. 17.700.000,00
Pencatatan data di atas, sebagai berikut:
· Piutang
tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp.12.100.000,00 sudah tercatat di sisi
debet akun Piutang Usaha dalam buku besar. Rinciannya tercatat dalam
buku pembantu piutang pada rekening mesing-masing debitor di sisi debet
· Semua
faktur penjualan dicatat dalam buku jurnal sehingga pada 31 Juli 2003
akun Piutang usaha didebet sebesar Rp. 15.500.000,00. Sementara setiap
faktur penjualan dicatat juga dalam buku pembantu piutang dengan
mendebet rekening debitor yang bersangkutan
· Semua
bukti penerimaan kas dari debitor dicatat dalam buku jurnal penerimaan
kas. Dari buku jurnal tersebut pada 31 Juli 2003 akun Piutang Usaha
dikredit sebesar Rp. 17.700.000. masing-masing bukti penerimaan kas juga
dalam buku pembantu piutang dengan mengkredit rekening debitor yang
bersangkutan. Dengan pencatatan seperti di atas, akun piutang dalam buku
besar dan rekening-rekening debitor dalam buku pembantu piutang akan
tampak sebagai berikut:
BUKU BESAR
Akun
: PIUTANG
USAHA
No. 112
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
12.100.000
|
-
|
Juli 31
|
Posting
|
JPn-1
|
15.500.000
|
-
|
27.600.000
|
-
|
Juli 31
|
Posting
|
JKM-1
|
-
|
17.700.000
|
9.900.000
|
-
|
Perhatikan akun piutang usaha di atas:
1) Dalam
kolom referens (Ref) ditulis JPn-1 dan JKM-1, anggap transaksi dicatat
dalam buku jurnal khusus dan data yang bersangkutan masing-masing
diposting dari buku jurnal penjualan (Jpn) halaman 1 dan buku jurnal
penerimaaan kas (JKM) halaman 1
2) Akun
Piutang usaha di atas pada 31 Juli 2003 menunjukkan saldo debet Rp.
9.900.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah piutang menurut
buku pembantu piutang tanggal yang sama
SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU PIUTANG
Nama
Debitor. SINAR MOTOR,
PD
File: DS-01
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
6.400.000
|
-
|
Juli 4
|
Bukti No.M-705
|
JKM-1
|
-
|
5.000.000
|
1.400.000
|
-
|
Nama
Debitor. BUANA FILM,
PT
File: DB-01
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
5.700.000
|
-
|
Juli 4
|
Bukti No.M-709
|
JKM-1
|
-
|
5.700.000
|
-
|
-
|
Nama
Debitor. NUSANTARA,
PT
File: DN-01
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
4.300.000
|
-
|
Juli 5
|
Faktur No. S-06
|
JPn-1
|
4.300.000
|
-
|
-
|
-
|
Nama
kreditor: JAYA MOTOR,
PD
File. DJ-01
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Juli 12
|
Faktur No. S-07
|
JPn-1
|
5.500.000
|
-
|
5.500.000
|
-
|
Juli 14
|
Bukti No. M-715
|
JKM-1
|
-
|
3.000.000
|
2.500.000
|
Nama kreditor: DIAN THEATER File. DD-01
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
SALDO
| |
DEBET
|
KREDIT
| |||||
2003
Juli 1
|
Saldo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Juli 24
|
Faktur No. S-08
|
JPn-1
|
5.700.000
|
-
|
5.700.000
|
-
|
Juli 14
|
Bukti No. M-724
|
JKM-1
|
-
|
4.000.000
|
1.700.000
|
-
|
2) Penyusunan daftar saldo piutang
Dari data buku pembantu piutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat daftar saldo piutang sebagai berikut:
SARI ADVERTISING
DAFTAR SALDO PIUTANG
Tanggal 31 Juli 2003
Nomor
|
NAMA DEBITOR
|
SALDO
|
1
|
PD SINAR MOTOR
|
RP.1.400.000,00
|
2
|
PT BUANA FILM
|
-
|
3
|
PT NUSANTARA
|
RP. 4.300.000,00
|
4
|
PD JAYA MOTOR
|
RP. 2.500.000,00
|
5
|
DIAN THEATER
|
RP. 1.700.000,00
|
JUMLAH
|
RP. 9.900.000,00
|
Daftar
saldo piutang di atas menunjukkan data jumlah piutang SARI Advertising
menurut buku pembantu piutang pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar Rp.
9.900.000,00. Jumlah tersebut sama dengan saldo debet akun Piutang Usaha
dalam buku besar di atas.
3) Pencatatan selisih saldo akun piutang
Selisih
antara saldo akun piutang dengan jumlah piutang meurut buku pembantu
piutang bisa terjadi akibat kesalahan mencatat transaksi dalam buku
jurnal, atau kesalahan mencatat dalam buku pembantu piutang. Seperti
disebutkan di muka, kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal harus
dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum
. kesalahan mencatat dalam buku pembantu harus dibetulkan dalam buku
pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening debitor yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Buku besar
pembantu adalah buku
besar yang dipergunaka untuk mencatat
perubahan utang atau
piutang dengan memisahkan kreditor
maupun debitor yang
satu dengan yang lainnya.
b. Pencatatan ke dalam buku besar pembantu
dilakukan bersamaan waktunya dengan
pencatatan ke dalam
buku jurnal khusus.
c. Pencatatan ke buku besar pembantu dapat
dilakukan berdasarkan transaksi
langsung atau berdasarkan
buku jurnal khusus (dalam
buku ini berdasarkan jurnal
khusus).
d. Setelah pencatatan ke buku besar pembantu selesai,
maka harus
dibuatkan daftar
saldo utang atau daftar saldo piutang.
e. Jumlah (total) dari daftar saldo utang atau
piutang harus sama
dengan saldo yang
terdapat dalam buku besar pembantu utang
atau piutang.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan waktu.
Penulis banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
BalasHapusINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
Kak boleh minya daftar pustakanya
BalasHapusMaksud saya minta daftar pustakanya
BalasHapusLucky 7 Casino - JSM Hub
BalasHapusThe Lucky 7 Casino Hotel 양주 출장샵 and Casino features 공주 출장마사지 a variety of games 의정부 출장샵 and a variety of 울산광역 출장샵 games, including slots, video 김해 출장샵 poker, blackjack, video poker and a